Persiapan Sebelum Touring
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum melakukan perjalanan, agar nyaman selama berkendara dan selamat sampai tujuan, baik untuk dirinya sendiri, kelompok, ataupun pengguna jalan lainnya diantaranya sebagai berikut :
Tahap Perencanaan
Rencana Rute Perjalanan, Biarpun sudah ratusan kali melewati rute yang sama, tapi jangan sombong. Pasalnya kondisi di jalan tidak selalu sama setiap harinya. Dan, itulah yang bisa membuat para peserta touring nyasar. Rute perjalanan harus dipersiapkan oleh Touring Organizer, atau dalam skala yang kecil, harus disiapkan oleh peserta yang ditunjuk untuk menentukan rute perjalanan. Berikut ini adalah perencanaan rute perjalanan sebelum melakukan touring ;
* Rute perjalanan hendaknya memperhitungkan waktu dan jarak touring.
* Rute perjalanan hendaknya berisi POI (Point Of Interest) yang akan dilalui oleh group sejak titik
keberangkatan dan titik lokasi selesai. POI dimaksud bisa berupa nama wilayah, nama desa, nama
kota atau suatu area yang bisa menjadi patokan dalam menentukan posisi.
* Rute perjalanan hendaknya berisi titik-titik peristirahatan dimana group bisa berhenti untuk
beristirahat dan menyegarkan badan.
* Dalam menentukan tempat beristirahat, asumsikan bahwa perjalan dilakukan dengan kecepatan yang
lambat dan memakan waktu. Dengan demikian, lokasi-lokasi pemberhentian telah diperkirakan lebih
rapat antara satu dan lainnya. Catat perkiraan waktu yang dibutuhkan antara satu tempat istirahat
dengan tempat istirahat yang lain.
* Rute perjalanan diharuskan berisi gambar peta yang telah diberi tanda rute.
* Dalam menentukan rute perjalanan, sangat disarankan untuk dilakukan survey terhadap rute.
* Jangan lupa, tentukan juga rute alternatif, sebagai persiapan hal-hal yang tidak diinginkan.
Survey
Seberapa pentingkah survey ini? Layaknya medan perang, survey sangat membantu rombongan untuk maju. Baiknya, dengan survey, peserta jadi lebih banyak mengumpulkan informasi. Misalnya informasi
berikut ini :
* Kondisi jalan secara umum. (Kondisi jalan hendaknya tergambarkan dalam peta)
* Kondisi dan letak secara persis tempat-tempat peristirahatan.
* Lokasi pengisian bahan bakar yang sesuai. (beberapa SPBU tidak melayani pengisian Pertamax, dan
tidak perlu mendata seluruh SPBU yang dilalui, cukup beberapa SPBU yang sekiranya siap 24 jam
dan memadai).
Rencana Logistik
Apa itu rencana logistik? Apa saja yang direncanakan?
Rencana logistik bertujuan untuk menyimpan persediaan sparepart cadangan yang mungkin dibutuhkan oleh peserta touring bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Juga berfungsi untuk membawa motor yang dalam perjalanan mendapat masalah. Jadi, yang perlu disiapkan untuk logistik adalah.
* Storing Car, bersifat wajib ada apabila perjalanan touring cukup jauh dan dalam perjalanan tidak
mudah untuk memperoleh sparepart.
* Daftar sparepart yang harus disiapkan dan disimpan oleh storing car adalah sebagai berikut :
* Spare Busi / Spark Plug
* Spare Sekering / Fuse
* Spare Bohlam Lampu Besar, Sein, Rem, Lampu Kecil.
* Spare Kanvas Rem depan dan Belakang.
* Spare Chain/Rantai.
* Spare Tubes/Ban Dalam, Ban Luar.
* Pompa Portable.
* Kit Tambal Ban Tubles.
* Air Accu
* Accu.
* Oli mesin dan Oli rem.
* Hazard Cone.
* Electric Torch / Senter.
* Standard Toolkit / Perkakas
* Rope / Tambang
* Ply Sheet / Terpal.
Masing-masing peserta, hendaknya mempersiapkan seluruh spare-part tambahan bilamana motornya menggunakan spare part lain diluar standard.
Part ini bisa dititipkan pada storing car (bila ada) atau dibawa sendiri (jika kecil dan mudah dibawa sendiri).
Obat-obatan standard untuk P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang berisi minimal :
* Cairan pembersih luka.
* Antiseptik.
* Perban dan perekat.
Pelaksanaan
Pra Touring
Berkumpul
Banyak hal yang dapat di petik, dari acara berkumpul. Seperti menghangatkan suasana kekeluargaan sesama anggota tour, hal ini penting, mengingat kita akan melakukan perjalanan, atas nama klub. Jadi tidak ada pahlawan dan musuh, semuanya berjalan diatas ketentuan koordonasi.
Persiapan Kendaraan
Cek seluruh perangkat kendaraan, seperti kaca spion, lampu utama, lampu sen, rem, ban, rante, dan kelengkapan lainnya juga akselerasi mesin kendaraan.
Jika jarak yang akan di tempuh cukup jauh, di usahakan motor di servis terlebih dahulu.
Persiapan Pengendara
* Diharapkan seluruh peserta touring dalam kondisi SEHAT.
* Dianjurkan sudah melakukan pemanasan tubuh sebelum mengendarai motornya.
* Dianjurkan CUKUP ISTIRAHAT sebelum keberangkatan touring.
* Dianjurkan untuk makan makanan yg bergizi, yg mengandung karbohidrat dan protein sebelum
keberangkatan turing, demi menjaga kondisi tetap prima pada saat perjalanan.
* Dianjurkan untuk minum minuman suplemen penambah tenaga agar kondisi tetap terjaga dan tidak
mengantuk selama perjalanan.
* Tidak lupa juga setiap pengendara harus membawa SIM, STNK dan tanda pengenal lainnya.
* Peserta atau pengendara mengenakan kelengkapan safety dalam berkendara seperti helm SNI, sarung tangan, masker, jaket tebal, jas hujan, sepatu, celana tebal panjang, dll.
Menentukan Susunan Petugas Touring
Di dalam pelaksanaan touring, minimal harus memiliki susunan seperti ini :
* ROAD CAPTAIN (RC) : Bertanggung jawab atas perjalanan touring ini, Tahu mengenai medan yang akan dilalui, dan pengambil keputusan kapan harus berhenti, istirahat, dan jalan. Memantau kondisi medan di depan apakah bisa dilewati rombongan dengan aman atau harus extra hati-hati. Memutuskan rute-rute mana yang akan dilalui rombongan dan memberitahukan kode isyarat kepada rombongan di belakangnya. RC berada paling depan diapit blocker kiri-kanan. Sebagai RC,harus bisa menjaga kecepatan motor, biar yang dibelakang ngga ketinggalan.
* VOJRIDERS (VJ) : Pengawal yang ditempatkan berdampingan dengan Road Captain. Vojriders motornya harus dilengkapi sirine dan lampu rotator agar kendaraan di depan dapat mengetahui dengan segera keberadaan rombongan kita. Vojriders juga harus ikut menjaga kestabilan kecepatan agar rombongan yang dibelakangnya tidak keteteran dan mengingatkan Kapten bila terlalu cepat. Fungsi vojriders disini minimalis, hanya sebagai kepala ular-ularan saja. Rotator harus terus menyala sampai tujuan, boleh diistirahatkan sebentar-sebentar jika jalan kosong.
* BLOCKER (Safety Officer) : 2 Pengawal rombongan yang ditempatkan di kiri dan kanan Road Captain.
1 orang di kiri untuk meminggirkan kendaraan yang ada dikiri, dan 1 dikanan utk meminggirkan kendaraan yang ada dikanan. Tugas blocker sangat berat butuh mental yang kuat, dan fisik prima, handling berkendara yang bagus dan bernyali gede. Jadi formasinya mungkin seperti trisula. Kiri menyalakan sein kiri dan blocker kanan menyalakan sein kanan.
* SWEEPER (SW): Sweeper ini harus minimal adalah motor yang bisa mendahului rombongan mensejajari RC apabila ada keadaan yang mengharuskan rombongan berhenti. Akselerasi cepat dan handling harus bagus. Sweeper minimal 2 kendaraan. Tugasnya sebagai penyapu apabila ada kendaraan/peserta yang tertinggal dibelakang, posisinya berada dipaling belakang rombongan karena dia juga berfungsi untuk memberitahukan RC didepan apabila dibelakang terjadi hambatan. Salah satu sweeper secara bergantian juga mengatur barisan agar rapi dan berada di barisan. Sweeper berhak menegor anggota rombongan yang ugal-ugalan, dan tidak mengindahkan aturan. Ada baiknya motor sweeper juga dilengkapi dengan alat alat pelengkap seperti sirine, atau lampu rotator. Sama dengan blocker, sweeper kiri menyalakan sein kiri dan sweeper kanan menyalakan sein kanan.
* ANGGOTA : Peserta rombongan touring
Memahami tentang safety riding
Para peserta touring wajib memahami mengenai safety riding demi keselamatan dan kenyamanan dalam bertouring. Untuk lebih jelasnya mengenai safety riding, bisa di baca artikel saya sebelumnya dengan judul tips safety riding buat pengendara motor
Berdoa
Manusia hanya bisa berusaha, selanjutnya Tuhan lah yang menentukan. Berdoa juga sebagai tanda bahwa manusia tidak sombong dengan Tuhannya.
0 komentar:
Posting Komentar